Adam Liung

Berbagi Bersama Dalam Membangun Peradaban

Sabtu, 17 Desember 2011

Angkringan Sebagai Suatu Usaha Prospektif




Pernahkah anda mengamati lingkungan sekitar anda? Atau seberapa seringkah anda memperhatikan lingkungan sekitar anda? Setidaknya, sebagai seorang mahasiswa kita setidaknya kita harus memiliki rasa tanggap atas keadaan lingkungan sekitar kita, dikarenakan hal tersebut memberikan proporsi yang cukup besar dalam pembentukan kepribadian kita. Sebagai mahasiswa yang berbasis program studi Ekonomi Manajemen yang sebagian besar mahasiswa nya lebih diarahkan pada kemandirian untuk dapat membuka lapangan kerja baru, kita harus mampu menangkap peluang yang muncul disekitar kita.
Berdasarkan hasil pemantauan dari kelompok kami, terhadap keadaan disekitar lingkungan universitas Bengkulu dan universitas lain pada umumnya, jumlah mahasiswa yang tinggal disekitarnya memiliki proporsi yang besar atas jumlah total populasi disekitar lingkungan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengamatan yang dilakukan baik disengaja maupun tidak, data-data dari internet, dan dari berbagai media informasi massa seperti televisi dan koran, kehadiran mahasiswa sebagai pendatang ini telah mampu membangkitkan siklus perekonomian disekitar daerah tersebut. Beberapa diantaranya  adalah warung makan dan jasa foto copy. Kedua usaha ini sangat mudah dijumpai di sekitar lingkungan luar kampus. Adalah hal yang sangat manusiawi karena sebagai hakekatnya manusia membutuhkan makanan sebagai sumber kebutuhan primer, dan begitupun mahasiswa membutuhkan usaha percetakan atau foto copy sebagai media penunjang kegiatan akademis mereka.
Secara umum mahasiswa adalah sekelompok orang yang bersifat protektif dan konservatif terhadap keadaan finansialnya. Hal ini dikarenakan dukungan dana yang telah dialokasikan oleh pihak pendukung kegiatan akademis mereka (umumnya orangtua) memiliki batasan tertentu, yang biasanya hanya cukup untuk kebutuhan pokok dan kegiatan akademis mereka. Oleh sebab itu umumnya mahasiswa akan lebih memilih tempat yang lebih mendukung efisiensi biaya sebagai tempat pemenuhan kebutuhannya. Sebagai contoh perbedaan harga disetiap warung makan akan menimbulkan pengaruh besar terhadap jumlah kunjungan mahasiswa perharinya. Salah satu contohnya adalah Salah satu warung makan di sekitar daerah Unib Belakang, yang menawarkan harga yang terjangkau dan relatif lebih murah dibanding yang lainnya memiliki jumlah pelanggan yang lebih besar dibanding yang lainnya. Oleh sebab itu terkadang pernyataan “Harga yang pertama, rasa berikutnya” sangat umum ditemui pada mahasiswa.
Menyadari akan adanya potensi ini, maka kelompok kami telah memutuskan bahwa dengan membuka usaha yang bergerak dalam pemenuhan kebutuhan pokok bagi orang-orang disekitar kampus, merupakan suatu langkah yang prospektif untuk maju. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pengamatan, pengalaman, dan pembelajaran, usaha Angkringan ala Jogja-Solo merupakan langkah positif sebagai bisnis awal yang prospektif. Adalah hal yang umum jika mahasiswa sangat peka terhadap harga, senang berkumpul, menginginkan nuansa yang ramah serta nuansa yang berbeda, dan pangsa pasar ini tentu saja tidak terfokus untuk mahasiswa saja seperti warung makan umumnya.
Bisnis angkringan memiliki suatu konsep yang mungkin dianggap masih baru didaerah Bengkulu. Peluang yang muncul adalah dari kebiasaan sebagian orang yang senang menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama teman dan koleganya, nongkrong, atau untuk menonton pertandingan sepak bola bersama. Warung makan tentunya dinilai kurang pas sebagai tempat untuk berkumpul untuk menghabiskan waktu,  sedangkan jalan-jalan di mal tentunya terfokus pada tempat-tempat yang bersifat memiliki tarif menengah ke atas. Konsep yang ditawarkan bisnis angkringan ini sesungguhnya mudah yaitu: Kemurahan untuk loyalitas. Di tengah mencekiknya harga makanan dan mencari tempat kongkow yang nyaman, angkringan makin ramai dilirik orang. Mereka menjadi pilihan karyawan, mahasiswa, pegawai, pengayuh becak, pejabat sampai kalangan artis (kalimat ini disadur dari sumber bisnis franchise Angkringan Ki Asem). Dengan mengutamakan kemurahan harga, keramahan dan status tempat yang nyaman, angkringan tumbuh subur didaerah seperti Jogjakarta dan Solo. Terdapat suatu motivasi bijak, Bill Gates, Boss Microsoft Corp. pernah berkata : Jika Anda ingin sukses dan dikenal banyak orang, Anda harus senang dan gembira memberikan sesuatu hal baru kepada semua orang, walaupun Anda belum pasti tahu apa imbalan yang akan Anda terima. Berfikir positif kedepan dan membangun citra diri Anda secara baik dan menjalin kerjasama kepada semua orang adalah hal luar biasa dan spektakuler untuk menciptakan kebebasan finansial Anda sendiri !
Terdapat beberapa alasan kuat yang mendukung upaya kelompok kami dalam membuka bisnis angkringan yang didukung dari pernyataan beberapa pemilik Angkringan yang pernah kami kunjungi di beberapa tempat di Jogjakarta yaitu:
-          Harganya relatif lebih murah, dimulai dari Rp. 500,- hingga Rp. 4.000,-.
-          Nuansa yang ditawarkan adalah keakraban dan keramahan
-          Karena dijalankan dengan konsep perkembangan berkelanjutan oleh pihak yang berpendidikan, diharapkan angkringan bisa eksis dan berguna bagi pembukaan lapangan kerja.
-          Hal ini akan menimbulkan kesan positif kepada para pengunjungnya untuk kembali dan mengajak lebih banyak orang lagi.

Atau, secara lebih sederhana rician rencana bisnis kelompok kami adalah sebagai berikut:
1.     Suatu bisnis atau usaha kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang kuliner yang menawarkan harga murah
2.    Selain harga murah, keramahan dan keakraban sebagai tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama teman dan kolega, seperti nongkrong dan menonton pertandingan bola.
3.    Pasar nya ditujukan terutama untuk mahasiswa dan orang-orang pada umumnya, yang sering mencari tempat yang nyaman untuk berkumpul.
4.    Modal untuk usaha ini relatif murah  berkisar antara delapan juta-an Rupiah.
5.    Berprinsip keuntungan bukan didapat dari harga yang terlalu mahal, tetapi bagaimana konsumen bisa menjadi loyal dan kembali membawa lebih banyak orang.
Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk Memulai Usaha Ini:
1.     Keyakinan dan kesiapan dari diri sendiri untuk memulai melakukan realisasi bisnis ini
2.    Membuat konsep dan perancangan usaha beserta risiko yang mungkin timbul
3.    Mengumpulkan atau mencari dana sebagai pendukung usaha ini (Dana dapat berupa dana patungan antar pendiri usaha, atau pinjaman bunga lunak seperti yang ditawarkan oleh Universitas Bengkulu melalui Program Mahasiswa Wirausaha).
4.    Menentukan tempat yang strategis dan potensial
5.    Explorasikan seluruh pengalaman dan hobi ke dalam bisnis
6.    Berdayakan dan kuatkan jaringan untuk mengembangkan bisnis
7.    Jalankan bisnis dengan penuh amanah
8.    Jalankan bisnis Anda dengan penuh dedikasi dan taggung jawab yang tinggi (professional)
9.    Kepuasan konsumen adalah hal yang utama
10. Keramahan dan keakraban adalah termasuk hal utama yang selalu diperhatikan
11.  Promosi, baik secara manual maupun dengan media.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar