Pernahkah anda mengamati lingkungan sekitar anda? Atau seberapa
seringkah anda memperhatikan lingkungan sekitar anda? Setidaknya, sebagai
seorang mahasiswa kita setidaknya kita harus memiliki rasa tanggap atas keadaan
lingkungan sekitar kita, dikarenakan hal tersebut memberikan proporsi yang
cukup besar dalam pembentukan kepribadian kita. Sebagai mahasiswa yang berbasis
program studi Ekonomi Manajemen yang sebagian besar mahasiswa nya lebih
diarahkan pada kemandirian untuk dapat membuka lapangan kerja baru, kita harus mampu
menangkap peluang yang muncul disekitar kita.
Berdasarkan hasil pemantauan dari kelompok kami, terhadap keadaan
disekitar lingkungan universitas Bengkulu dan universitas lain pada umumnya,
jumlah mahasiswa yang tinggal disekitarnya memiliki proporsi yang besar atas
jumlah total populasi disekitar lingkungan tersebut.
Berdasarkan beberapa pengamatan yang dilakukan baik disengaja maupun
tidak, data-data dari internet, dan dari berbagai media informasi massa seperti
televisi dan koran, kehadiran mahasiswa sebagai pendatang ini telah mampu
membangkitkan siklus perekonomian disekitar daerah tersebut. Beberapa
diantaranya adalah warung makan dan jasa
foto copy. Kedua usaha ini sangat mudah dijumpai di sekitar lingkungan luar
kampus. Adalah hal yang sangat manusiawi karena sebagai hakekatnya manusia
membutuhkan makanan sebagai sumber kebutuhan primer, dan begitupun mahasiswa
membutuhkan usaha percetakan atau foto copy sebagai media penunjang kegiatan
akademis mereka.
Secara umum mahasiswa adalah sekelompok orang yang bersifat
protektif dan konservatif terhadap keadaan finansialnya. Hal ini dikarenakan
dukungan dana yang telah dialokasikan oleh pihak pendukung kegiatan akademis
mereka (umumnya orangtua) memiliki batasan tertentu, yang biasanya hanya cukup
untuk kebutuhan pokok dan kegiatan akademis mereka. Oleh sebab itu umumnya
mahasiswa akan lebih memilih tempat yang lebih mendukung efisiensi biaya
sebagai tempat pemenuhan kebutuhannya. Sebagai contoh perbedaan harga disetiap
warung makan akan menimbulkan pengaruh besar terhadap jumlah kunjungan
mahasiswa perharinya. Salah satu contohnya adalah Salah satu warung makan di
sekitar daerah Unib Belakang, yang menawarkan harga yang terjangkau dan relatif
lebih murah dibanding yang lainnya memiliki jumlah pelanggan yang lebih besar
dibanding yang lainnya. Oleh sebab itu terkadang pernyataan “Harga yang
pertama, rasa berikutnya” sangat umum ditemui pada mahasiswa.
Menyadari akan adanya potensi ini, maka kelompok kami telah
memutuskan bahwa dengan membuka usaha yang bergerak dalam pemenuhan kebutuhan
pokok bagi orang-orang disekitar kampus, merupakan suatu langkah yang
prospektif untuk maju. Berdasarkan informasi yang kami peroleh dari pengamatan,
pengalaman, dan pembelajaran, usaha Angkringan ala Jogja-Solo merupakan langkah
positif sebagai bisnis awal yang prospektif. Adalah hal yang umum jika
mahasiswa sangat peka terhadap harga, senang berkumpul, menginginkan nuansa
yang ramah serta nuansa yang berbeda, dan pangsa pasar ini tentu saja tidak
terfokus untuk mahasiswa saja seperti warung makan umumnya.
Bisnis angkringan memiliki suatu konsep yang mungkin dianggap masih
baru didaerah Bengkulu. Peluang yang muncul adalah dari kebiasaan sebagian
orang yang senang menghabiskan waktunya untuk berkumpul bersama teman dan
koleganya, nongkrong, atau untuk menonton pertandingan sepak bola bersama.
Warung makan tentunya dinilai kurang pas sebagai tempat untuk berkumpul untuk
menghabiskan waktu, sedangkan
jalan-jalan di mal tentunya terfokus pada tempat-tempat yang bersifat memiliki
tarif menengah ke atas. Konsep yang ditawarkan bisnis angkringan ini
sesungguhnya mudah yaitu: Kemurahan untuk loyalitas. Di tengah mencekiknya
harga makanan dan mencari tempat kongkow yang nyaman, angkringan makin ramai
dilirik orang. Mereka menjadi pilihan karyawan, mahasiswa, pegawai, pengayuh
becak, pejabat sampai kalangan artis (kalimat ini disadur dari sumber bisnis
franchise Angkringan Ki Asem). Dengan mengutamakan kemurahan harga, keramahan
dan status tempat yang nyaman, angkringan tumbuh subur didaerah seperti
Jogjakarta dan Solo. Terdapat suatu motivasi bijak, Bill Gates, Boss Microsoft Corp. pernah berkata
: Jika Anda ingin sukses dan dikenal banyak orang, Anda harus senang dan
gembira memberikan sesuatu hal baru kepada semua orang, walaupun Anda belum
pasti tahu apa imbalan yang akan Anda terima. Berfikir positif kedepan dan
membangun citra diri Anda secara baik dan menjalin kerjasama kepada semua orang
adalah hal luar biasa dan spektakuler untuk menciptakan kebebasan finansial Anda
sendiri !
Terdapat beberapa alasan kuat yang mendukung upaya kelompok kami
dalam membuka bisnis angkringan yang didukung dari pernyataan beberapa pemilik
Angkringan yang pernah kami kunjungi di beberapa tempat di Jogjakarta yaitu:
-
Harganya relatif lebih murah, dimulai
dari Rp. 500,- hingga Rp. 4.000,-.
-
Nuansa yang ditawarkan
adalah keakraban dan keramahan
-
Karena dijalankan
dengan konsep perkembangan berkelanjutan oleh pihak yang berpendidikan,
diharapkan angkringan bisa eksis dan berguna bagi pembukaan lapangan kerja.
-
Hal ini akan menimbulkan kesan
positif kepada para pengunjungnya untuk kembali dan mengajak lebih banyak orang
lagi.
Atau, secara lebih sederhana rician rencana bisnis kelompok kami
adalah sebagai berikut:
1.
Suatu bisnis atau usaha
kecil menengah (UKM) yang bergerak di bidang kuliner yang menawarkan harga
murah
2.
Selain harga murah,
keramahan dan keakraban sebagai tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu
bersama teman dan kolega, seperti nongkrong dan menonton pertandingan bola.
3.
Pasar nya ditujukan
terutama untuk mahasiswa dan orang-orang pada umumnya, yang sering mencari
tempat yang nyaman untuk berkumpul.
4.
Modal untuk usaha ini
relatif murah berkisar antara delapan
juta-an Rupiah.
5.
Berprinsip keuntungan
bukan didapat dari harga yang terlalu mahal, tetapi bagaimana konsumen bisa
menjadi loyal dan kembali membawa lebih banyak orang.
Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk Memulai Usaha Ini:
1.
Keyakinan dan kesiapan
dari diri sendiri untuk memulai melakukan realisasi bisnis ini
2.
Membuat konsep dan perancangan
usaha beserta risiko yang mungkin timbul
3.
Mengumpulkan atau
mencari dana sebagai pendukung usaha ini (Dana dapat berupa dana patungan antar
pendiri usaha, atau pinjaman bunga lunak seperti yang ditawarkan oleh
Universitas Bengkulu melalui Program Mahasiswa Wirausaha).
4.
Menentukan tempat yang
strategis dan potensial
5.
Explorasikan seluruh
pengalaman dan hobi ke dalam bisnis
6.
Berdayakan dan kuatkan
jaringan untuk mengembangkan bisnis
7.
Jalankan bisnis dengan
penuh amanah
8.
Jalankan bisnis Anda
dengan penuh dedikasi dan taggung jawab yang tinggi (professional)
9.
Kepuasan konsumen
adalah hal yang utama
10.
Keramahan dan keakraban
adalah termasuk hal utama yang selalu diperhatikan
11.
Promosi, baik secara
manual maupun dengan media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar